Alkisah, Alqomah
adalah seorang yang ahli ibadah di
zamannya. Suatu ketika Alqomah sakit sangat parah, maka istrinya mengutus
seseorang agar memberitahu pada Nabi Muhammad SAW bahwa Alqomah dalam
keadaan sakaratul maut, dan agar Nabi menalkin dengan lafadz tauhid (la ilaha illallah ).
Nabi yang
mendapat laporan tersebut, kemudian mengutus Amar, Bilal, dan Shuhaib.
“Sesampaimu di sana
,ajari dia lafadz tauhid!” Nabi bersabda
pada tiga sahabat tersebut.
Ketiganya lalu
datang pada Alqomah dan mereka berbuat seperti perintahNabi , tapi betapa
terkejutnya mereka, lisan Alqomah seperti terkunci tak kuasa mengucapkan lafadz
tersebut. Lalu ketiganya melaporkan kepada Rosulullah, Nabi merasa
heran dengan kejadian itu padahal Alqomah adalah seorang yang ahli ibadah.
Lantas Nabi bertanya,”Apakah
Alqomah masih mempunyai orang tua yang masih hidup?”
“Masih, yaitu
seorang ibu yang sangat tua,” jawab mereka.
Dengan bergegas Nabi
Muhammad SAW mendatangi Umu Al Qomah.
“Hai Umu Alqomah
berterusteranglah padaku, jika kau berdusta Allah akan menurunkan wahyu
padaku. Aku heran dengan keadaan anakmu.”
Ibunya menjawab,“Ya Rosulullah, bukankah Alqomah
orang yang ahli sholat, ahli puasa!”
“Itu semua memang benar, tetapi ada sesuatu
yang tidak beres?” sela Nabi.
“Ya Rosulullah memang aku marah pada Alqomah karena
dia lebih mencintai istrinya dan menyia-nyiakan aku,” Ibu menjawab.
“Kemarahan umu Alqomah membuat lisan Alqomah tidak
bisa mengucapkan Syahadat,” sabda Nabi.
Nabi melanjutkan
sabdanya, “ Hai, Bilal, sekarang kumpulkan kayu bakar yang banyak!”
Umu Alqomah melihat
Bilal mengumpulkan kayu bakar.
“Ya Rosulullah
kayu bakar itu untuk apa?” Tanya Umu Alqomah.
“Untuk membakar Al Qomah,” sabda Nabi.
“Ya Rosulullah,
hatiku tidak tega melihat Alqomah dibakar di depan mataku,” kata Umu Alqomah.
“Ketahuilah
siksa neraka lebih lebih berat dan lebih kekal,” sabda Nabi.
“Jika kamu
senang anakmu diampuni Allah maka maafkan dan ridhoilah dia...sebab demi Allah,
semua amal sholat, puasa, sedekah, tidak ada manfaatnya selagi kamu marah
padanya”.
Akhirnya
luluhlah hati Umu Alqomah.
“Aku menyaksikan kepada Allah, Malaikat, dan
orang-orang muslim yang ada di sini, bahwa aku memaafkan Alqomah dan meridhoi
Alqomah”.
Dengan lega Nabi memerintahkan
Bilal melihat Al Qomah, apakah Alqomah sudah bisa mengucapkan lafadz tauhid. Bilal
bergegas masuk dan menyaksikan Alqomah mengucapkan lafadz tauhid. Alqomah meninggal
setelah mengucapkan lafadz tauhid.
Setelah dikubur Rosulullah bersabda, “Hai,
orang-orang Muhajir dan Ansor, barang siapa yang mengutamakan istrinya dan
mengabaikan ibunya, maka berat laknat Allah, Malaikat dan manusia semua! Allah
tidak menerima ibadah wajib dan sunahnya, kecuali dia bertaubat kepada Allah
Yang Maha Agung lagi Luhur dan berbuat baik dan mencari ridho ibu. Ridho Allah
yang Maha Agung lagi Luhur di dalam ridho ibu dan murka Allah Yang Agung sesebutan-Nya
didalam murka ibu.”
Our Social Media