Akibat Nonton TV
Malam ini
kupersiapkan semua buku untuk pelajaran besok pagi. Kubuka almari tempat aku
menyimpan semua buku. Kuambil buku-buku sesuai jadwal pelajaranku. Aku harus
belajar karena besok pagi ada pelajaran Matematika, suatu pelajaran yang paling
menakutkanku. Hah, ternyata ada PR Matematika. Kucoba mengerjakan walau sulit
kurasakan, maklum pelajaran Matematika minggu ini masih membahas perkalian.

Ketika
sadar aku segera bangun. Kulihat jam,
hah ternyata aku kesiangan. Gak sempat sholat subuh nih. Kulihat jendela,
matahari pun sudah tampak tinggi. Aku segera berlari ke kamar mandi.
Di kamar mandi
aku segera mandi. Baju malam pun ku lepaskan. Celana dalamku kucium, masya
Alloh, ternyata tadi malam aku ngompol. Kubuang celana dalamku ke ember cucian.
Kusiram badanku walaupun terasa dingin. Tidak lupa kusabun agar bersih dan
wangi. Lalu ku siram dan tinggal mengambil handuk. Dengan bersarung handuk, aku
menggosok gigi, agar terlihat putih seperti iklan-iklan di TV.
Setelah menutup
pintu kamar mandi, aku segera menuju kamarku untuk memakai seragamku. Tidak lupa kupakai sabukku agar tidak
dimarahi Bu Guru.
Segera aku
menuju meja makan. Segera kusikat nasi dan sayur, tidak lupa ku minum segelas
susu. Sebuah pisang kuambil, kukupas lalu ku makan dan kulitnya kubuang. Aku
segera berjalan menuju pintu. Tapi astaga, aku terpeleset kulit pisang sialan.
Kutunggu teman
akrabku, Si Bejo. Tapi lama banget nggak nobgol-nongol. Sampai bosan aku
menunggu. Wuing…tiba-tiba terbang seekor laron di dekatku. Segera kutangkap,
kubung sayapnya lalu ku makan. Wuih, enak, Bro. Tapi lama-lama perutku kok
sakit. Segera ku menuju WC, wuih lega rasanya setelah kubung sesuatu yang
menyakitkanku.
Tanpa menunggu
Si Bejo, aku berangkat. Tapi sial, ban sepedaku kempes. Kupompa sampai penuh
dan segera kunaiki menuju sekolah.
Aduh, sial.
Sampai sekolah gerbang sudah ditutup, mungkin pelajaran sudah dimulai. Segera
kucari jalan pintas melalui pagar samping kelas.kulihat keadaan sekolahku dari
lubang-lubang pagar. Kuambil tangga dan kupanjat tembok. Aku harus memastikan
tajk ada seorangpun yang melihat perbuatanku. Kuintip kea rah kelasku,wow aman.
Aduh, tiba-tiba tangga oleng dan aku pun terjatuh.
Aku pun
menangis, bajuku kotor, aku tak berani masuk sekolah. Teringat nasehat ibuku.
“Ibu, maafkan
aku! Semua ini terjadi karena salahku. Aku nonton TV sampai larut malam.
Kuambil sepedaku
dan bergegas pulang.
Our Social Media