Alhamdulillahirobbil'alamin, puji syukur kita
panjatkan ke hadirat Alloh SWT karena hanya dengan karuniaNya kita dapat lulus
melewati berbagai cobaan dalam menjalani puasa Ramadhan . Semoga Alloh
menjadikan kita sebagai golongan yang memperoleh kemenangan dan ampunan.
Sebagai umat Islam dengan
kefahaman agama yang tinggi, seharusnya semua gerak kehidupan kita sehari-hari
diarahkan untuk dapat menghasilkan tabungan pahala yang sebanyak-banyaknya.
Oleh karena itu, kita seharusnya selalu membiasakan menyambung satu amal ibadah
dengan amal ibadah lainnya. Dengan kata lain disela-sela kesibukan hidup
sehari-hari yang dijalani, kita harus selalu berusaha setelah selesai
melaksanakan satu kebaikan kemudian disambung atau dilanjutkan dengan amal
kebaikan yang lain. Alloh SWT. di dalam Al-Qur’an telah berfirman: “Maka apabila kamu telah selesai (dari
satu urusan) kerjakanlah dengan sungguh (urusan ibadah) yang lain.” (QS. Alam
Nasroh:7).
Puasa Ramadhan telah diselesaikan dan kedatangan bulan Syawal
disambut dengan suka cita, sebagai bentuk kesyukuran atas keberhasilan dalam
menjalankan amal ibadah puasa Ramadhan . Kembali pada pokok bahasan menyambung
kebaikan, dalam bulan Syawal telah disediakan amal ibadah yang siap untuk
dipraktekkan umat Islam jika ingin menyambung kebaikan setelah puasa Ramadhan .
Dibanding amal ibadah yang dikerjakan, sungguh besar pahala yang disediakan
oleh Alloh bagi orang yang mau mengerjakan.
Di dalam hadits diriwayatkan Rasulalloh
SAW bersabda: “Barang siapa yang berpuasa
Ramadhan kemudian mengikutkan puasa enam
hari di bulan Syawal, dia seperti orang yang berpuasa selama satu tahun” (HR.
Shohih Muslim dalam Kitabu Shoum).
Dari hadits tersebut tersirat
betapa besarnya pahala seorang Muslim yang sukses menyelesaikan berpuasa Ramadhan
satu bulan penuh dan menyambungnya
dengan berpuasa enam hari selama bulan Syawal. Karena bagi kaum muslimin yang
mampu menyambung puasa Ramadhan dengan
puasa enam hari di bulan Syawal disediakan pahala sebagaimana orang yang
berpuasa selama satu tahun penuh.
Barangkali kita bertanya
bagaimana logikanya? Menurut perhitungan manusia, puasa di bulan Ramadhan (30 hari) ditambah puasa di bulan Syawal (6
hari) seharusnya total puasa hanya 36 hari. Namun demikian, bagi Alloh ternyata
perhitungan manusia tersebut tidaklah berlaku. Menurut keterangan, puasa Ramadhan
(30 hari) plus puasa di bulan Syawal (6
hari) – total 36 hari; dikalikan dengan kelipatan 10 untuk setiap kebaikan yang
dilakukan maka 36 hari x 10 = 360 hari atau sama dengan satu tahun. Sebagaimana
diriwayatkan dalam hadits dari Sauban maula Rasulalloh dari Rasulalloh SAW,
beliau bersabda: “Barang siapa yang puasa
enam hari setelah Iedul Fitri baginya sempurna puasa satu tahun.” Berdasarkan
firman Alloh:“Barangsiapa membawa amal
yang baik maka baginya pahala 10x lipat dari amalannya” (ket. QS. Al-An’am:160)
(HR. Ibnu Majah dalam Kitabu Shoum).
Pertanyaannya, lantas bagaimana
teknis pelaksanaannya? Untuk mendapatkan pahala puasa setahun, pelaksanaannya
dapat dilakukan dengan berbagai strategi, tergantung bagaimana yang mudah bagi
masing-masingnya.
Sebagai contoh: karena puasa Ramadhan telah dijalani secara penuh maka hanya pas hari Iedul Fitri (tgl. 1 Syawal) tidak berpuasa dan langsung dilanjutkan dengan enam hari (tgl. 2-7 Syawal) berpuasa. Contoh lain: setelah penuh berpuasa di bulan Ramadhan , ada yang masih ingin menikmati hari-hari tidak berpuasa selama bersilaturrahim, maka puasa enam harinya tidak dilakukan di awal bulan Syawal tetapi dapat dilakukan kapan saja selama dilengkapkan enam hari di bulan Syawal.
Bagi yang sempat mokel (tidak
berpuasa) selama beberapa hari di bulan Ramadhan karena alasan yang dibenarkan oleh agama, maka
hari-hari tidak berpuasanya tersebut tentu saja harus diganti. Untuk itu,
selama bulan Syawal, dapat dipraktekkan berpuasa sehari yang diniatkan untuk
memulai mengganti puasa wajibnya (puasa Ramadhan yang ditinggalkan) dan dilanjutkan dengan niat
berpuasa selama enam hari di dalam bulan Syawal. Selanjutnya, kekurangan puasa Ramadhan
nya dapat diganti di bulan Syawal juga atau di bulan-bulan lainnya. Dan
berbagai variasi dari contoh tersebut, yang penting bahwa berpuasa enam harinya
harus dilakukan selama bulan Syawal. Memakai tag-line kampanye Pemilu beberapa
tahun lalu, tentu saja “Lebih cepat – lebih baik.”
Ayo siapa mau mendapat pahala
berpuasa selama satu tahun? Kalau kita ingin mendapatkan imbalan pahala yang
sedemikian besar dari ibadah berpuasa kita, ayo menyambung puasa Ramadhan dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Semoga
Alloh memberikan kesempatan dan kemampuan bagi kita semua untuk meraih pahala
puasa setahun penuh.
Amiin
Our Social Media